Senin, 30 Maret 2015

Antara Kenyataan dan Mimpi

Hatiku terkapar, menjerit kesakitan. Aku bertahan dengan orang yang kucintai dan hatiku merengek kepada orang lain untuk tetap tinggal. Orang-orang benar, logika dan perasaan tidak selalu sama, begitu pula kenyataan dan mimpi. Aku hidup denganmu dalam kenyataan, namun aku mencintai orang lain dalam mimpi. Aku seperti orang dengan dua raga yang berbeda. Aku tidak bisa meninggalkan kenyataan, namun aku juga tidak bisa mewujudkan mimpi. Lagi-lagi, hatiku terkapar membentak-bentak perasaan yang ada dihati. Jika aku adalah sebuah kapal, maka dermaga manakah yang harus aku jadikan pelabuhan?
Aku mencintaimu lebih dari yang aku inginkan, dan aku menginginkanya lebih dari sebuah harapan. Aku terjebak dalam sebuah persimpangan tanpa penunjuk jalan. Aku terjebak! Aku ingin berputar dan kembali meninggalkan persimpangan itu, tapi aku tidak bisa. Untuk kesekian kalinya, hatiku terkapar kembali, menangis sejadi-jadinya.
Aku bahagia bahwa pada kenyataannya, aku bisa berdampingan denganmu. Namun aku selalu merasa luar biasa ketika aku memimpikannya. Seketika aku menjadi orang yang munafik, aku menjalani kenyataan tanpa perasaan dan memimpikannya dengan penuh cinta. Aku yang berusaha untuk mewujudkan sebuah impian, mencoba untuk tetap bertahan dengan kenyataan. Pada akhirnya, apa yang harus aku lakukan? Atau tepatnya, apa yang harus aku pilih?

Kamis, 01 Januari 2015

Perasaan itu apakah sebuah rasa takut?


Hari ini aku memimpikanmu lagi, entah untuk yang keberapa kalinya. Mimpiku indah sekali, kamu harus tahu. Hanya saja, entah kenapa ada perasaan lain, bukan perasaan bahagia. Apa? Tentu aku bahagia ketika aku memimpikanmu, bahkan mimpi ini membuatku tersenyum seharian ketika mengingatnya. Tapi hanya saja, ada sesuatu yang lain. Tapi aku tidak tahu. Tunggu, tunggu dulu! Perasaan ini, apakah cinta yang berlebihan hingga berubah menjadi rasa takut? Tidak kuharap bukan!
Ini bukan cinta yang berlebihan, ini hanya rasa takut saja. Kenapa? Pasti kamu tahu jawabannya. Oke, aku akan memberitahumu jika kau memaksa. Kau tahu aku mencintaimu? Oh tentu saja tidak, aku kan tidak pernah bilang tentang perasaan ini kepadamu. Maaf, maaf aku tidak bisa menyatakannya. Iya, kau benar, aku terlalu takut, terlalu! Kamu tahu? Setiap hari aku memikirkan perasaan ini, apakah perasaan ini benar atau salah, aku tidak tahu. Apakah perasaan ini tepat atau tidak, aku tidak tahu. Apakah perasaan ini bisa diperjuangkan atau tidak, aku tahu ini tidak. Kenapa? Aku tahu saja, mungkin memang karena tidak ada alasan untuk memperjuangkannya. Ya sudahlah, tidak apa-apa.
Kamu ingin tahu apa yang membuatku takut? Perasaanku ini. Iya, aku takut mengungkapkannya, aku takut ketika aku menyatakannya padamu, aku jadi lebih ingin memilikimu. Kamu harus tahu sebelum kamu memaksaku untuk menyatakan perasaan ini. Aku yang menyimpan perasaan ini sendirian selalu berusaha menyembunyikannya –meski aku tahu aku tidak terlalu pandai menyembunyikannya- tapi aku selalu berusaha sebaik mungkin. Aku tidak ingin perasaan ini terlihat oleh orang lain, aku tidak ingin perasaan ini tumbuh terlalu subur, menjalar hingga ke hati –meskipun sebenarnya sudah- tapi aku selalu berusaha begitu.
Aku, jika kau ingin tahu, aku selalu berusaha berhenti mencintaimu. Karena rasa takut? Iya, tebakan yang tepat. Aku tidak ingin membuatmu terluka, karena aku yakin ketika kau tahu perasaanku, ini semua akan menjadi rumit. Aku juga takut kalau kau punya perasaan yang sama denganku, tapi aku juga takut jika kau tidak membalas perasaanku. Kau lihat? Dari sini saja semuanya sudah salah. Bagaimana aku bisa mencintaimu dengan benar, jika aku memulainya dengan keraguan.
Jadi sekarang, aku harus bagaimana? Kamu tahu ketakutanku kan? Apa kau masih akan tetap memaksaku menyatakannya? Aku yakin kamu tahu aku menyimpan perasaan kepadamu. Jadi, bisakah kita tak usah membicarakan perasaan ini dan hanya menjalaninya seperti ini? Aku mohon, seperti ini saja. Aku suka cara kita saling bertukar perasaan seperti ini. Aku suka…..

Sabtu, 27 Desember 2014

Kau Bukan Sekedar Harapan




Kata orang jatuh cinta itu indah. Iya benar, jatuh cinta itu indah. Apapun bentuk cintanya, jatuh cinta itu selalu diawali dengan keindahan dan untuk kisahku yang satu ini, aku ingin indahnya tak hanya di awal tapi hingga akhir. Sebenarnya, aku tahu akhir dari kisah ini tidak akan sebahagia yang aku pikirkan. Tapi lagi-lagi ada sesuatu yang berbisik kepadaku, biarkan semua ini terjadi dan Tuhan akan tunjukkan jalannya.
Entah bagaimana perasaan ini dimulai, tapi aku begitu menikmati perasaan ini. Andai engkau juga tahu tentang perasaanku, mungkin sekarang aku tidak perlu berbicara sendirian dengan imajinasiku. Aku sudah hampir terlihat seperti orang gila, tersenyum sendiri dan berbicara kepada cermin di dinding menganggap bahwa bayangan yang aku lihat adalah dirimu. Tapi tenang saja, aku tidak segila yang kamu bayangkan, jadi tenang saja ya.
Akhir-akhir ini semenjak perasaan ini muncul, aku mulai sering memikirkanmu bahkan memimpikanmu di setiap tidurku. Dan kamu tahu? Karena hal itu, aku jadi tidak ingin bangun. Aku ingin terus bermimpi agar bisa selalu denganmu, karena aku sadar hanya dalam mimpi aku bisa bersamamu melewati semua batas perbedaan antara kita berdua dan menikmati segalanya bersama. Karena hanya dalam mimpi, aku bisa dengan bahagia mencintaimu. Bebas tak ada yang menghalangi.
Sekarang hari-hariku dipenuhi dengan banyak harapan dari mimpi-mimpiku itu, sekarang segalanya terasa lebih menyenangkan dan membahagiakan. Kamu tahu tidak? Bagiku kau bukan sekedar harapan, tapi sebuah inspirasi. Kamu harus tahu, kamu adalah alasan buku tulis dan buku gambarku penuh dengan coretan tanganku ini. Kau juga alsan dibalik senyumanku selama ini.
Untuk sekarang yang aku harap hingga selamanya, aku ingin kau selalu menjadi alasan dibalik segala sesuatu yang terjadi, sesuatu yang selalu membuatku bahagia ketika aku melakukannya.

Jumat, 19 Desember 2014

Aku dan Kamu

Aku mencintaimu layaknya matahari mencintai malam
Layaknya api yang ingin memeluk air
Dan layaknya angin yang ingin mencium bunga
Begitu aku mencintaimu, hingga aku tak sadar
Bahwa kita hanya dipertemukan bukan untuk dipersatukan
Kita bertemu di sebuah persimpangan
Berharap mengambil jalan yang sama
Tapi ternyata jalan kita sudah ditentukan
Kau dan aku berharap bersatu dalam sebuah perbedaan yang fana
Menyerah dalam sebuah keputus asaan
Menunggu waktu membunuh diri kita perlahan


Perasaan Itu..

Aku tahu Tuhan punya rencana dibalik pertemuan kita ini. Aku yakin. Tapi, aku tidak yakin ada apa dibalik perasaanku ini. Setelah sekian lama kita berteman, menghabiskan waktu terlalu sering bersama, tiba-tiba ada satu perasaan yang entah apa. Perasaan yang membuat aku menjadi ketergantungan akan kehadiranmu, perasaan dimana aku selalu ingin dekat denganmu, menghabiskan waktu bersama meskipun hanya sekedar berbicara hal-hal yang tidak penting sekalipun. Aku menjadi lebih sering memikirkanmu, bahkan memimpikanmu dalam tidurku. Kadang aku berharap, jangan bangunkan aku dari tidurku, biarkan aku terus bermimpi, agar bisa bersamamu.

Hari demi hari terlewati, perasaan ini terus tumbuh dengan indah. Namun, aku sadar ada sesuatu yang salah. Bukan, bukan perasaanku yang salah. Perasaan tak bisa disalahkan, hati selalu mencintai sesuatu yang benar. Hanya saja, aku yang salah menempatkan. Tak seharusnya perasaanku padamu ini tumbuh terlalu indah, dibiarkan berkembang, tanpa tahu akhirnya seperti apa. Tunggu, akhirnya? Aku rasa aku tahu akhirnya akan seperti apa. Tapi aku tidak mau tahu, rasanya itu terlalu sakit untuk aku sebutkan.

Saat ini yang aku ingin hanyalah kau tahu perasaanku. Tahu? Tidak, kurasa kau tidak boleh mengetahui perasaanku. Kalau kau tahu, aku takut kau akan berubah, tidak seperti sekarang. Aku tidak mau kehilanganmu, tidak dalam waktu yang dekat, aku terlalu membutuhkanmu. Meskipun aku tahu, kita akan saling kehilangan pada akhirnya. Tunggu? Kita? Bukan, tapi aku, aku yang akan kehilangan kamu, karena hanya aku yang merasakan perasaan ini. Aku tidak pernah tahu perasaanmu, tapi aku harap aku tidak pernah tahu. Pasti rasanya sakit, ketika tahu perasaanmu itu ya. Sudahlah, aku tidak bisa membayangkannya.

Hei kamu, tahu tidak? Kamu itu selalu memberikan kebahagiaan tersendiri untukku. Melihat wajahmu, melihat kau tersenyum, menghirup wangi parfummu, bahkan hanya melihat kamu dari belakang saja sudah membuatku senang. Aku senang menatapmu saat kau tidak tahu bahwa aku sedang memperhatikanmu. Dan aku senang ketika kau ada disampingku dan kita mulai membicarakan banyak hal dan menghabiskan banyak waktu bersama.


Kamu, semua tentangmu secara tidak sadar sudah menjadi bagian dari hidupku, seperti darah yang mengalir membawa oksigen dan menyuplainya ke semua organ tubuh agar aku dapat tetap hidup, seperti itulah kamu untukku. Tak mengapa jika aku tak tahu perasaanmu bagaimana, atau apa arti diriku untukmu. Aku juga tidak keberatan ketika terkadang aku menangis kesakitan ketika aku merasakan bahwa bodohnya perasaanku padamu ini. Tak apa. Aku tetap mencintaimu. Biar kumiliki perasaan ini sendiri. Kau, kau hanya perlu terus ada disini, tak harus ada disisiku, cukup diskeitarku saja tidak apa-apa. Tetaplah jadi kamu yang selalu seperti itu ya! Aku suka apa adanya kamu. Jika suatu saat kamu tahu perasaanku, aku mohon jangan berubah, tetaplah seperti itu. kau juga tidak perlu mengasihani aku dan perasaanku, aku wanita yang kuat, hingga saat ini pun aku masih bertahan untuk mencintaimu bukan? Jadi tetaplah seperti itu. aku mencintaimu meski dalam ketidak mungkinan.  

Sabtu, 28 Juni 2014

H-U-J-A-N

" Aku selalu bahagia saat hujan turun, karena aku dapat mengenangmu untukku sendiri. Aku bisa tersenyum sepanjang hari, karena hujan pernah menahanmu disini untukku..... "


Hai blogger, aku lagi dengerin lagu Hujan nya Utopia nih. Eitsssss, jangan bilang kalian berpikiran kalau aku dengerin lagu ini karena aku suka sama sinetron si "darah suci" itu hehehe Aku dengerin lagu ini karena lagu ini pas banget sama objek yang mau aku tulis sekarang. Yaaaaaap, that's right. Aku mau nulis tentang seseorang yang memiliki kisah dengan hujan!! 

...................

Hujan, hujan itu bawa sejuta cerita buat aku. Hujan itu basah, menenangkan dan menggalaukan. Semua rasa ada deh waktu hujan turun. Aku punya banyak cerita di balik hujan, dari cerita menyenangkan sampai menyedihkan. Cerita yang bawa cinta dan benci. Sampai bertemu dan berpisah dengan seseorang karena hujan pun ada. 

Semua tentang hujan begitu indah, ketika hujan mulai turun, mulai mengalirkan kisahnya dan menggambarkannya melalui pelangi, nantinya. Saat itu juga aku siap untuk jadi bagian dari kisahnya. Entah sudah berapa kali aku merasakan hujan selama 19 tahun 3 bulan 16 hari terakhir ini dan entah sudah berapa banyak kisah yang aku tulis bersama hujan.

Hujan memiliki filosofi tersendiri. Bagaimana hujan turun dan reda hingga membuat lengkungan indah di langit yang disebut pelangi, semuanya memiliki makna tersendiri. Hidup itu seperti hujan, mengalir indah meski kadang lembut, kadang deras. 
 
Begitu juga mencintai. Seharusnya mencintai bisa seperti hujan. Mengalir, tidak ada paksaan dan tidak ada aturan. Iyaaa harusnya. Tapi tidak, ini kehidupan nyata, tidak semuanya bisa seperti yang kita inginkan. Mencintaimu pun begitu. Aku tidak bisa mencintaimu seperti yang aku inginkan, atau mungkin kau yang tidak menginginkan ku mencintaimu. Karena yang aku tahu, kita pernah saling mencintai namun tidak menginginkan hal ini terjadi. 
 
Aku tidak pernah menyalahkan hujan yang membuat hati kita dekat. Mungkin ini hanya masalah waktu yang tidak tepat, benar kan ? Semoga kau sependapat denganku yaaa. Karena kau pernah bilang, "jalani saja dan biarkan waktu yang menjawab" aku ingat kata-kata itu sampai sekarang. Waktu telah memberikan jawabannya sejak lama. Kita hanya bisa bersama dalam waktu yang singkat, yaa seperti hujan. Hujan hanya datang dalam waktu yang singkat, selama-lamanya hujan turun pun tak akan selama kata "selamanya", iya kan ?? Tapi tak masalah, mungkin kita hanya tidak di takdirkan Tuhan untuk bersama, tapi kenangan kita, kenangan kamu dan hujan, mereka akan tetap mengalir deras di hati. 

...................
Sepenggal kisah dari Gadis si Pencinta Hujan

First Greeting

Hello blogger, kenalin nama aku Lulu Fitriani Rosianto (lengkapnya) dan Lulu (panggilannya). Aku bikin blog ini karena beberapa alasan, seperti :
  1. Because I love writing, so aku mulai belajar buat ngeblog dan nulis yang bener
  2. I love to share my story to the others, dan berharap cerita yang aku share bisa mendatangkan manfaat dan hidayah untuk beberapa orang (tsahhhh lebay yaaa)
  3. Mengalihkan kegalauan karena tugas, temen, sahabat, keluarga atau mungkin pacar (kalau ada) hahaha
Iyaaaa, intinya sih itu lah yaaa. Semoga aja apa-apa yang aku tulis ini ada manfaatnya, atau mungkin bisa dijadiin buku gitu (aamiin) hehehe Doain aja lah yaaaa~ 

Sekilas tentang aku, mau tau gaaa ?? Pasti engga sih yaaa, karena sebagian temen-temen aku aja akan lebih memilih tidur dibandingkan mendengarkan tentang aku, apalagi kalian yang belum tau aku hehehe Tapi ga papah kan, kalau aku cerita sedikit disini ?? Siapin aja keresek atau mungkin nomor telepon dokter pribadi kamu, kalau tiba-tiba terjadi kontraksi pada perut dan menyebabkan kepala pusing hingga mimisan (fix lebay). Ya udah mulai aja yuuuu~

Tadi kan aku udah ngenalin nama yaaa, masih inget kan ? Kalau ga inget, scroll aja ke atas, ntar juga ada nama aku. Aku anak pertama dari dua bersaudara, adik aku laki-laki (dan ga secantik aku pastinya). Sekarang aku duduk di lantai beralaskan tikar, ehhh maksudnya sekarang aku duduk di bangku kuliah di salah satu PTN di Bandung dan aku baru tingkat satu yang insya Allah mau naik tingkat bulan depan (aamiin) hehehe Aku asli orang........ orang apa ya ?? Bingung, soalnya Ayah sama Ibu asli Jawa, nah aku lahir di Bandung, jadi aku orang apa yaa ? (Pliss jangan bilang aku orang gila ya guysss!!) ya udahlah, bebas aja kalian mau nganggep akunya asli orang mana juga boleh deh~ 

Mungkin itu aja kali ya, sekilas tentang aku nya. Kalian masih pada sehat kan ?? Ga ada yang masuk rumah sakit ?? Alhamdulillah deh kalau ga ada. Kalau pusing-pusing mah itu hanya efek samping aja dari mendengarkan sekilas tentang aku hahaha

Okay I will start to write the story, wait and enjoy it yapp :) Bye~